K3LH
Pengertian
K3LH adalah pengertian tentang Program Kesehatan dan Keselamatan
Kerja dan Lingkungan Hidup pada suatu perusahaan atau instansi lain yang
memiliki banyak pekerja atau karyawan.
Maksud dari pengertian K3LH
adalah memahami dan menerapkan K3LH di setiap perusahaan. Tujuan dari program
K3LH adalah menciptakan suasana kerja yang sehat, aman dan nyaman. Hal ini
menjadikan pekerja dan perusahaan memiliki daya saing yang lebih kuat.
K3LH adalah singkatan dari Kesehatan
dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup.
3 Alasan Utama Mengapa Suatu
Perusahaan Melaksanakan K3LH
- Diwajibkan oleh Undang-undang Tenaga Kerja
- Hak asasi manusia
- Mengurangi beban ekonomi para pekerja
Keuntungan dari penerapan K3LH
adalah terciptanya hasil kerja yang optimal, karena suasana kerja yang nyaman
akan menghasilkan produksi yang lebih banyak dan lebih bermutu. Jadi program
K3LH ini bisa mempengaruhi kuantitas dan kualitas hasil produksi. Perusahaan
yang menerapkan program K3LH biasanya mengaplikasikan K3LH di lingkungan
perusahaan.
Ciri-ciri perusahaan yang
memperhatikan K3LH, diantaranya :
- Memberikan fasilitas seragam kerja dan sepatu keselamatan (safety shoes) dan mewajibkan seragam dan sepatu keselamatan tersebut untuk dipakai oleh semua pekerja yang terlibat dalam produksi, bengkel dan lapangan.
- Memasang atribut K3LH seperti tulisan yang mengingatkan pekerja untuk selalu sadar akan keselamatan, kesehatan dan kebersihan di lingkungan perusahaan. Maksud dari atribut K3LH ini adalah menghindari bahaya atau kesalahan yang bisa berakibat fatal. Maksud lainnya adalah memperhatikan kebersihan di lingkungan perusahaan, untuk menciptakan suasana yang lebih nyaman dan bersih.
- Memisahkan sampah organik (contoh : sampah dari tumbuhan dan kertas) dan bukan organik (contoh : sampah dari plastik).
- Menerapkan K3LH dalam prosedur dan sistem kerja. Manajemen perusahaan mengupayakan para karyawannya dengan memberi petunjuk tentang K3LH supaya para pekerja memahami pengertian K3LH dan menerapkannya.
Manfaat dari K3LH
Dengan program K3LH, pekerja dan perusahaan bisa menikmati manfaatnya. Perusahaan akan menjadi lebih bermutu dan sistematis untuk berkembang lebih cepat, dan pekerja menjadi lebih aman, lebih sehat dan nyaman. Jika kenyamanan dalam bekerja bisa terwujud, akan tercipta hubungan yang lebih harmonis antara para pekerja dan perusahaan tempat mereka bekerja sehingga menghasilkan produk yang maksimal sesuai misi perusahaan.
Dengan program K3LH, pekerja dan perusahaan bisa menikmati manfaatnya. Perusahaan akan menjadi lebih bermutu dan sistematis untuk berkembang lebih cepat, dan pekerja menjadi lebih aman, lebih sehat dan nyaman. Jika kenyamanan dalam bekerja bisa terwujud, akan tercipta hubungan yang lebih harmonis antara para pekerja dan perusahaan tempat mereka bekerja sehingga menghasilkan produk yang maksimal sesuai misi perusahaan.
K3LH Adalah Hal Penting dalam
Pembangunan Usaha Atau Industri
K3LH merupakan hal penting dalam membangun industri. Pertumbuhan dan pembangunan industri banyak menimbulkan masalah terhadap manusia di setiap negara. Contohnya adalah kecelakaan kerja, bermacam penyakit akibat kerja, dan dampak lingkungan dari adanya industri.
K3LH merupakan hal penting dalam membangun industri. Pertumbuhan dan pembangunan industri banyak menimbulkan masalah terhadap manusia di setiap negara. Contohnya adalah kecelakaan kerja, bermacam penyakit akibat kerja, dan dampak lingkungan dari adanya industri.
K3LH merupakan hal penting bagi
pekerja karena pekerja yang menjadi penggerak industri dan posisi pekerja dalam
industri adalah yang utama dari sistim kerja, karena tanpa ada pekerja, tidak
akan ada hasil industri.
Oleh sebab itu, agar industri bisa
tumbuh dan berkembang dengan cepat dan baik, maka sistem kerja di setiap
industri harus diatur dan dirancang dengan memperhatikan K3LH dan para pekerja.
Karena setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memeroleh perlindungan
atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral, dan kesusilaan serta perlakuan
yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama.
Keamanan:
keadaan yg menggambarkan rasa
tenteram dan tidak merasa takut, gelisah atau resah
Keselamatan:
keadaan selamat, bebas dari cedera
Kesehatan:
Keadaan sehat baik fisik, mental,
maupun sosial dan tidak sekedar bebas dari penyakit
Adalah keadaan
aman, selamat, sehat fisik, sehat mental, dan sehat sosial yang berhubungan
dengan dunia kerja meliputi lingkungan kerja, peralatan, manusia, maupun
prosedur kerjanya
Menerapkan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Hidup (K3LH)
A.
Konsep Dasar
Keselamatan
kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari hari
sering disebut dengan safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah
maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya serta
hasil budaya dan karyanya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu
pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Secara
filosofis, keselamatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan manusia baik jasmani maupunrohani serta karya dan
budayanya yang tertuju pada kesejahteraan manusia pada umumnya dantenaga kerja
pada khususnya. Secara keilmuan, keselamatan kerja adalah ilmu pengetahuan dan
penerapannya yang mempelajari tentang tata cara penanggulangan kecelakaan kerja
di tempat kerja .
Definisi tentang
K3 adalah yang dirumuskan oleh ILO/WHO Joint safety and Health Committee, yaitu
Occupational Health and Safety is
the promotion and maintenance of the highest degree
of physical, mental and social well-being of all occupation; the prevention among
workers of departures from health caused by their working conditions;
theprotection of workers in their employment from risk resulting from factors
adverse to health; the placing and maintenance of the worker in an occupational
environment adapted to his physiological and psychological equipment and to
summarize the adaptation of work to man and each man to his job.
Berdasarkan definisi di atas,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah:
1. Promosi dan
memelihara derajat tertinggi semua pekerja baik secara fisik, mental, dan
kesejahteraan sosial di semua jenis pekerjaan.
2. Untuk mencegah penurunan
kesehatan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan mereka.
3. Melindungi pekerja
pada setiap pekerjaan dari risiko yang timbul dari faktor-faktor yang dapat
mengganggu kesehatan.
4. Penempatan dan memelihara pekerja
di lingkungan kerja yang sesuai dengan kondisi fisologis dan psikologis pekerja
dan untuk menciptakan kesesuaian antara pekerjaan dengan pekerja dan setiap
orang dengan tugasnya.
Dari pengertian di atas dapat
diambil suatu tujuan dari K3 yaitu untuk menjaga dan meningkatkan status
kesehatan pekerja pada tingkat yang tinggi dan terbebas dari faktor-faktor di
lingkungan kerja yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan.
Dari definisi di atas terlihat
konsentrasi K3 yang dirumuskan lebih memperhatikan aspek kesehatan dengan
penekanan terhadap pengendalian terhadap potensi-potensi hazard (bahaya)
yang ada di lingkungan kerja. Pada definisi di atas juga terlihat sedikit
mengenai aspek keserasian antara pekerja dengan pekerjaan dan lingkungan kerja
(aspek ergonomic). Obyek K3 terletak pada semua pekerja yang berada
di tempat kerja mulai dari level tertingi dalam manajemen sampai level
terendah. Aspek yang diperhatikan meliputi fisik, mental dan kesejahteraan
sosial.
Bila merujuk pada definisi di atas
yang mana terdapat katapromotion, prevention, protection, dan maintenance,
menunjukkan bahwa K3 dalam penerapannya dilakukan di semua tahapan proses.
Tahapan yang dimaksud misalnya tahap desain (preventif dan promotif), tahap
proses berjalan (protection dan maintenance) serta dapat dilakukan pada saat
pasca operasi khusunya untuk penanganan masalah keselamatan dan kesehatan
produk dan masalah limbah produksi.
Bila dikaji lebih dalam
tentang definisi K3 oleh ILO/WHO maka dapat dilihat beberapa hal :
1. Aspek
K3 bukan hanya masalah yang berkaitan dengan kesehatan pekerja di tempat kerja,
tapi K3 juga mencakup aspek keselamatan yang berdampak terhadap timbulnya loss
di tempat kerja baik orang, peralatan, lingkungan maupun finansial.
2. Definisi
di atas tidak menggambarkan basic keilmuan yang mendasari
keilmuan K3, semestinya suatu definisi harus mempunyai struktur keilmuan (body
of knowledge) yang membangun keilmuan tersebut. Bila dibandingkan
dengan definisi K3 yang dikeluarkan oleh OSHA, yaitu :
Occupational Health and Safety
concerns the application of scientific principles in understanding
the nature of risk to the safety of people and property in both industrial and
non industrial environments. It is multi-disciplinary profession based upon physics,
chemistry, biology, and the behavioral sciencies with applications in manufacturing,
transport, storage, and handling of hazardous materials and domestic and
recreational activities.
Pada definisi yang dikemukakan oleh
OSHA, terlihat bahwa K3 merupakan multi disiplin yang dikembangkan dari
keilmuan fisika, kimia, biologi dan ilmu-ilmu perilaku.
3. Definisi
K3 menurut ILO/WHO penerapannya hanya terbatas pada pekerja, sedangkan K3 bukan
hanya dilaksanakan di tempat kerja, tapi sudah mencakup aspek-aspek yang
sifatnya bagi masyarakat umum.
4. Definisi K3 dari
ILO/WHO sudah mencakup dan memandang pentingnya keserasian antara pekerjaan
dengan pekerja baik secara fisiologis maupun psikologis (penerapan konsep
ergonomi).
5. Definisi di atas belum
menyentuh aspek ilmu perilaku (behavioral sciences) yang mana pada
kenyataannya aspek perilaku pekerja merupakan faktor terbesar yang mempunyai
kontribusi terhadap timbulnya kecelakaan maupun penyakit akibat kerja.
Bila digunakan pendekatan lain
yang mendasari suatau definisi keilmuan, maka sebaiknya definisi K3 harus
mencakup :
a) Body
of Knowledge
b) Methodology
c) Goal
and Objective
Dengan menggunakan pendekatan
ini maka definisi yang dikemukakan oleh ILO/WHO perlu disempurnakan dengan
memasukkan aspek body of knowledge seperti yang tercantum
dalam definisi K3 menurut OSHA. Unsur metodologi yang dimiliki oleh suatu
keilmuan sebaiknya jelas secara ekplisit terlihat pada definisi. Untuk definisi
K3 dari ILO/WHO kata-kata promotion, prevention, protection, and maintenance dapat
kita katakan sebagai metode yang dikembangkan dalam keilmuan tersebut.
Sedangkan untuk aspek goal
and objective suatu keilmuan terlihat jelas pada definisi K3 yang
dikeluarkan oleh ILO/WHO meskipun belum mencakup semua aspek K3 yaitu aspek
keselamatan dan kesehatan. Khusus untuk definisi K3 menurut WHO hanya aspek
kesehatan yang terlihat jelas sebagai goal and objektive dari
keilmuan K3.
Mathis dan
Jackson (2002, p. 245), menyatakanbahwa Keselamatan adalah merujuk pada
perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadapcedera yang terkait
dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan
stabilitas emosi secara umum.
B. Prosedur
1. Tenaga Kerja
Adalah Orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam maupun di luar hubungan kerja, guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Adalah Orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam maupun di luar hubungan kerja, guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
2. Pengusaha
Adalah :
Adalah :
- Orang, Persekutuan / Badan hukum yang menyalurkan suatu perusahaan milik sendiri.
- Orang, Persekutuan / Badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya.
- Orang Persekutuan / Badan hukum yang berada di indonesia dalam huruf A dan B yang berkedudukan di luar wilayah indonesia.
3. Perusahaan
Adalah setiap bentuk badan usaha yang memperkerjakan tenaga kerja dengan tujuan mencari untuk atau tidak, baik milik swasta maupun negara.
Adalah setiap bentuk badan usaha yang memperkerjakan tenaga kerja dengan tujuan mencari untuk atau tidak, baik milik swasta maupun negara.
4. Tempat Kerja
Adalah setiap ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha, agar tenaga kerja mendapat perlindungan maka unsur yang ada didalam perusahaan seperti tenaga kerja, perusahaan, pengusaha / pengelola harus mengikuti prosedur K3LH
Adalah setiap ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha, agar tenaga kerja mendapat perlindungan maka unsur yang ada didalam perusahaan seperti tenaga kerja, perusahaan, pengusaha / pengelola harus mengikuti prosedur K3LH
Pihak Pengusaha
atau Perusahaan melakukan Prosedur Bekerja dengan aman dan tertib dengan cara :
- Menetapkan Standar K3LH
- Menetapkan Tata Tertib yang harus di Patuhi
- Menetapkan Peraturan – Peraturan.
- Mensosialisasikan peraturan dan perundang – undangan K3 kepada Seluruh Tenaga Kerja
- Memonitor Pelaksanaan peraturan – peraturan.
Pelaksanaan Prosedur K3, keberhasilannya sangat ditentukan oleh kualitas SDM (
Sumber Daya Manusia ) yang menjadi pengelola ( Pengusaha / perusahaan ) dan
pelaksanaan kegiatan – kegiatan K3 yang dilaksanakan perusahaan. Oleh karena
itu, perlu upaya peningkatan dan pengembangan pengetahuan, kemampuan, serta
keterampilan SDM dalam mengelola K3. Salah satu cara ialah diadakannya
pelatihan tentang K3 bagi seluruh teanga kerja karena pelatihan dapat
meningkatkan kepedulian terhadap K3 bagi setiap tenaga kerja dan
mengimplementasikannya ( Menerapkannya ) ketika menjalankan tugas ditempat
kerja masing – masing.
Pada saat
Menerapkan Standar K3 harus disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan serta
fasilitas / kapasitas yang ada di tempat kerja ( Perusahaan ), namun harus
tetap merujuk pada undang – undang dan peraturan – peraturan pemerintah baik
nasional dan internasional. Misalnya undang – undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang
keselamatan kerja ( Nasional ) Undang – undang dari ILO.
Para tenaga kerja
harus mengetahui Prosedur K3 yang ditempatnya bekerja dan melaksanakannya
dengan penuh tanggung jawab dan disiplin. Kedisiplinan dan Ketaatan tenaga
kerja terhadap prosedur K3 yang ditetapkan perusahaan merupakan jalan untuk
keberhasilan tujuan bekerja, Kedisiplinan atau Ketaatan tenaga kerja
dapat dilakukan dengan cara :
- Perilaku yang mencerminkan nilai – nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban.
- Mampu membedakan segala yang boleh dilakukan, tidak boleh dilakukan, dan harus atau wajib dilakukan.
- Bersikap taat, tertib sebagai hasil pengembangan dari latihan pengendalian, pikiran, dan pegendalian watak.
- Memahami dan melaksanakan secara baik mengenai sistem aturan perilaku norma, kriteria, dan standar sehingga dapat mengontrol perilaku sehari – hari.
Ruang Lingkup
disiplin dalam perusahaan yang harus di perhatikan dan dilakukan tenaga kerja,
antara lain disipln terhadap :
- Waktu
- Perencanaan atau Program kerja
- Anggaran / Biaya
- Mekanisme Kerja
- Hierarki Kesepakatan
- Hasil Kesepakatan
- Etika dan Estetika ( Keindahan )
- Lingkungan Kerja dan Lingkungan Hidup
Dengan melaksanakan K3, baik
oleh tenaga kerja maupun pihak pengusaha / pengelola, maka akan tercipta
suasana kerja yang kondusif. Tenaga Kerja bertindak dan berperilaku
disiplin, sedangkan pihak pengusaha atau perusahaan bertindak mengawasi dan
mencegah timbulnya penyebab kecelakaan kerja.
C. Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan
Dasar
–Dasar Pertolongan Pertama
Pertolongan pertama yang mutlak
dilakukan untuk keselamatan adalah
a. Usaha menyadarkan kembali
b. Menghindari Pendarahan
Penderita luka parah membutuhkan
pertolongan segera oleh tenaga P3K yang terlatih, juka tenaga medis tidak cepat
didapat. Paling baik, jika mempunyai tenaga medis yang profesional, atau tenaga
P3K yang terlatih. Jika tidak mempunyai sedikitnya harus mengetahui tindakan
yang harus dilakukan sampai pertolongan datang.
Mengetahui letak kotak P3K atau
ruang tempat pertolongan pertama
Aturan terpenting pada P3K adalah :
a. Pelajari apa yang tidak
boleh dilakukan
à tidak ditolong lebih baik
daripada pertolongan yang salah
b. Pelajari dengan benar apa
yang harus dilakukan
à lakukan dengan segera bila
hidupnya terancam
c. Kirimkan kepada ahli P3K dan
kepada dokter dengan segera setiap terjadi kecelakaan gawat
Jenis
Kecelakaan Pada Waktu Kerja
Suatu saat, ada kemungkinan
kontraktor harus melakukan pertolongan pertama, apabila terjadi peristiwa
sebagai berikut :
a. pendarahan,
b. kejutan ( shock ),
c. keracunan,
d. luka bakar api atau luka bakar
karena cairan kimia,
e. luka pada mata,
f. luka kecil karena benda – benda
tajam, dan
g. sengatan listrik.
Pendarahan
Dan Bagaimana Cara Menghentikannya
Penghentian pendarahan, pada umumnya
dapat dilakukan dengan menekan luka berdarah tersebut. Jika
pada kasus tertentu pendarahan tidak bisa dihentikan dengan cara ini, panggil
segera tenaga medis, dokter.
Pendarahan hidung
a. Dudukan korban dengan tenaga
dengan kepala menunduk
b. Cegahlah korban memaksa darah
keluar dari hidungnya
c. Pijit, atau mintalah korban untuk
memijit cuping hidungnya keras – keras
d. Jika pendarahan tidak berhenti
selama 5 – 10 menit usahakan agar mendapat perawatan medis
Pendarahan karena luka
a. Mintalah pertolongan medis
b. Perlihatkan semua luka
c. Tutup dan tekanlah luka dengan
tangan atau pencet tepi luka bersama – sama agar menutup, jika sempat tutuplah
luka dengan sapu tangan, atau kain yang bersih sebelum ditekan
d. Penekanan dapat dilakukan dengan
memberi bantalan tipis pada luka kemudian diikat erat – erat dengan perban.
Bantalan harus cukup lebar menutupi seluruh luka dan seluruh bantalan harus
trtutup perban.
e. Jika penderita merasakan
kesakitan karena ikatan perban terlalu kencang,ikatan perban
f. Jika pendarahan masih
berlangsung, beri bantalan dan perbanlah lagi,tanpa melepas ikatan bantalan
yang pertama.
g. Bahan yang dipakai untuk menekan
pendarahan terbuat dari bahan kayu, atau logam. Cara seperti ini dapat pula
digunakan untuk menolong korban yang patah tulang.
Pendarahan : angkat lukanya dan
Pendarahan : beri bantal tipis diatastekan sampai lukanya menutup luka dan
perban erat-erat
Kejutan
Hampir setiap kecelakaan,cedera atau
luka-luka,selalu diikuti oleh kejutan. Keadaan penderita pucat,dingin dan lunak
kulitnya,lemas badan,dan denyut nadi makin cepat,mungkin juga tidak sadarkan
diri.
a. Pindahkan korban di tempat yang
nyaman dan tenang.
b. Jaga korban agar tenang dan tetap
hangat badannya.
c. Longgarkan baju.
d. Usahakan agar korban merasa
tenang dan yakinkan bahwa pertolongan segera datang
Keracunan
Untuk semua peristiwa keracunan,
Kirimkan kepada tenaga medis secepat mungkin.
a. Pindahkan ketempat yang segar.
b. Lakukan seperti merawat shock.
c. Buat pertolongan pernafasan,jika
pernafasan berhenti. Jangan melakukan pertolongan pernafasan melalui kontak
mulut ke mulut,bila terjadi racun terminum melalui mulut (asam,alkali,dan
lain-lain)
d. Amankan dan simpan cairan yang
diduga racun untuk contoh
e. Ambil dan muntahkan korban untuk
pemeriksaan dokter/klinik
6.6 Luka Bakar Api
Penanganan segera secara medis
tergantung pada sejauh mana tingkat penderitanyaannya.
a. Penanganan terbaik luka bakar
adalah denggan mengucurkan air dingin dan bersih kebagian yang terbakar.
b. Jangan menarik,atau menyobek baju
dari luka bakarnya.
c. Jangan mencoba memindah
benda-benda yang menempel pada kulit yang terbakar.
d. Lakukan perawatan seperti
menangani kejutan(shock).
e. Tutuplah luka bakar dengan
bahan-bahan steeril seperti perban kering,handuk ataukertas,jika ada.
f. Jangan sentuh bagian luka bakar
yang menggelembung, atau bagian otot-otot yang terbakar.
Kecelakaan
dan Luka Pada Mata
Janganlah menggosok-gosok mata jika
ada benda-benda yang masuk didalamnya.
a. Usahakan agar mata tetap dibuka
b. Jangan sentuh mata dengan apapun
juga
c. Usahakan mendapat perawatan medis
d. Longgarkan perban pada mata
e. Bimbinglah korban ketempat
perawatan medis
Luka mata:
- Perbanlah matanya longgar-longgar
- Bimbinglah korban untuk perawatan
- Jangan menyentuh mata
Luka
Goresan dan Memar
Setiap luka meskipun ringan harus
diobati dan dicatat kejadiannya.Setiap luka akan berakibat infeksi dan membusuk
jika tidak segera diobati.
a. Pada luka goresan,biarkan darah
mengalir beberapa menit,untuk membuang kemungkinan infeksi.
b. Jangan membalut luka dengan
baju-baju lusuh,atau sapu tangan yang kotor pada luka.
c. Bersihkan luka dengan bahan-bahan
yang lunak.
d. Berilah obat anti
septic,steril,atau bahan aid untuk luka-luka ringan.
e. Panggilkan tenaga medis jika
lukanya parah dan terlalu dalam
Luka memar yang berat memerlukan
perawatan medis segera jangan ditunda.
|
NOTICE
|
PENGUMUMAN
Laporkan semua luka,bagaimana kecil
lukanya
Kecelakaan
Sengatan Listrik
Kecelakaan karena sengatan listrik
dapat mengakibatkan kebakaran,jatuh,dan kejutan listrik.Masing-masing
menyebabkan gejala yang berbeda pada korban.Penderita bias disebabkan oleh
salah satu atau kombinasi membedakan ejala-gejala yang muncul.
Meskipun keterlambatan pertolongan
dan penyadaran kembali dapat berakibat fatal, namun kejutan listrik umumnya
dapat tidak langsung mematikan,hanya mungkin menyebabkan kepekaannya menurun,
pernafasan terganggu atau berhenti, dan kerja jantungnya terganggu.Karena
itu,yang terpenting adalah memeriksa kondisi pernafasan dan jantung
penderita,jika berhenti harus segera dibantu dan dinormalkan kembali. (ks
2c)16-6-09
Kecelakan listrik sering
Menimbulkan luka sampingan
Bila menghadapi kecelakaan karena
listrik,kerjakanlah segera tindakan dengan urutan sebagai berikut:
a. Matikan aliran listri,atau jika
tidak mungkin,usahakan agar korban terbebas dari sengatan listrik
b. Beri pertlongan pertama sesuai
gejalanya.
Cara
Membebaskan Korban Dari Aliran Listrik
Begitu melihat korban terkena aliran
listrik,cepat perhatikan keadaan sekitar.Tentukan cara terbaik untuk
melepaskannya tanpa korban menderita lebih lanjut,karena jatuh dan lain-lain.Jika
mungkin matikan aliran listrik,dan jasikan ini sebagai tindakan utama.Jika
tidak mungkin anggap korban masih tetap terkena aliran listrik.
Jangan sekali-sekali menganggap
korban telah terbebas dari aliran listrik
Matikan aliran listrik
Dorong atau tarik korban dengan
bahan-bahan yang tidak menghantar arus listrik(tidak konduktif)agar terbebas
dari sengatan listrik. Hendaknya seseorang selalu mengetahui letak dan daerah
pelayanan setiap tombol listrik didaerah kerja masing-masing.
Untuk tegangan rendah(240 v,atau
kurang), bila aliran listrik tidak dapat segera dimatikan,gunakan benda yang
tidak konduktif, dan kering untuk melepaskan korban (jangan gunakan logam atau
benda-benda yang basah).
a. Tariklah dengan menggunakan tali
kering,kain kering,karet,atau plastic.
b. Tariklah baju korban,pada tempat
yang longgar dan kering.
c. Berdirilah diatas papan kering
ketika mendorong atau menarik korban
d. Doronglah dengan kayu kering
Jika mendorong korban hendaknya
dilakukan dalam sekali gerak,agar selekas mungkin terbebas dari aliran listrik.
Siapkan tenaga yang cukup untuk melepaskan,Korban yang menggenggam konduktor
berarus listrik. Dengan memakai sarung tangan anda dapat memeukul pergelangan
tangan,atau punggung telapak tangan korban sampai ia terbebas.
Untuk tegangan tinggi(650 v,atau
lebih) Dan aliran listrik tidak dapat segera dimatikan jangan mendekat dalam
radius 1,5 m. Gunakan tongkat yang panjangnya lebih dari 1,5 m terbut dari
material yang tidak konduktif dan kering, untuk melepas korban.
Catatan :
Ingat bahwa korban karena listrik,
badannya juga berarus listrik, karena itu jangan sekali-sekali memegang tubuh
korban, baju yang melekat atau sepatunya,tanpa sarung pelindung tangan.
Awal
Penyadaran Yang Perlu Segera Dilakukan
Luka bisa semakin parah karena
memindahkan korban. Pemindahan hanya dilkukan jika :
a. Korban dalam bahaya akan terkena
api, kejatuhan benda, karena aliran listrik atau penyebab yang lain.
b. Letak korban menyulitkan
pemberian pertolongan dasar, misalnya untuk :
1) Melancarkan saluran pernafasan
2) Melakukan penyadaran korban
3) Penghentian pendarahan
Jika korban harus dipindah, lakukan
bersama – sama oleh 3 – 4 orang,
a. Mungkin perlu untuk tetap
melakukan penyadaran, sementara korban dipindah.
b. Usahakan agar badan tetap lurus
jangan sampai leher atau punggung tertekuk.
c. Buat agar korban tetap lurus,
muka menghadap keatas, agar terlihat wajahnya. Penyadaran tetap dapat dilakukan
dan di usahakan saluran pernafasan tetap lancar.
d. Tolonglah kaki dan tangan bila
terluka.
Penyadaran kembali akan lebih besar
hasilnya, jika dimulai dalam selang waktu satu menit setelah pernafasan
terhenti.
Jangan ditunda usaha penyadaran
kembali tersebut.
Kirimlah tenaga medis dan beri
pertolongan secepat mungkin.
Sadar
Atau Tidak Sadar (ks-2b)
Jika korban bernafas normal, dan
jantungnya berdenyut normal, ia tidak memerlukan usaha penyadaran.
Berikan perawatan sebagai berikut :
Jika korban tidak sadar,
darah/muntahan di mulut, gigi yang lepas, pecahan gigi dapat masuk ke saluran
pernafasan dan menyumbat. Jika korban terlentang lidah dapat turun dan
menyumbat saluran pernafasan, demikian juga bila leher korban tertekuk.
Penanganan yang benar pada korban yang tidak sadarkan diri, dapat mencegah
tersumbatnya pernafasan yang bisa menyebabkan kematian.
Penyadaran
Kembali Adalah Mutlak
Ingatlah urut –urutan dan cara
menangani korban pada setiap terjadi kecelakaan.
a. ” saluran pernafasan ” –
Lancarkan !
b. ” pernafasan ” – Periksa atau
bantulah !
c. ”Aliran darah” – Periksa atau
bantulah !
Hentikan bila kemudian terjadi
pendarahan atau perhatikan luka-luka yang lain.
a. Lancarkan dengan cepat saluran
pernafasan dan usahakan tetap lancar.
b. Perhatikan apakah dia bernafas
atau tidak.
c. Perhatikan naik turunnya dada
atau perut.
d. Dengarkan pernafasannya jika
ternyata tidak ada gerakan.
e. Rasakan apakah pernafasannya
lemah, dengan cara dengan medekatkan punggung tangan anda ke mulut korban.
Jika korban bernafas normal,
a. Ubah posisi korban pelan-pelan
dan hati-hati ke posisi coma seperti berikut
b. Ubah posisi korban dengan satu
sisi badan sebagai tumpuan.
c. Ubah posisi tangan dan paha pada
sisi badan yang lain agar tegak lurus terhadap badan.
d. Gerakkan siku tangannya sehingga
telapak tangan dekat pada wajah
e. Tariklah lengannya ke belakang
pelan-pelan sehingga ia dalam posisi tengkurap.
f. Pastikan bahwa kepalanya sedikit
miring.
Pada posisi ini, lidah akan
terdorong kemuka, dan membu ka saluran pernafasan. Darah dan muntahan akan
keluar dari mulut, kemudian usaplah dengan tangan atau sapu tangan untuk
membuang muntahan atau pecahan gigi yang keluar.
Catatan :
Nafas yang berisik adalah tanda
bahaya bahwa saluran pernafasan agak tersumbat, cepat lakukan pembersihan
jangan sekali-kali memberi bantalan di bawah kepala pada korban yang tidak
sadarkan diri.
Jika korban tidak bernafas, atau
pernafasan sangat lambat :
a. Lakukan pertolongan pernafasan (
Expired Air Resuciation – EAR )
1. metode ini dikenal juga sebagai
pernafasan buatan, pertolongan pernafasan paru-paru, pertolongan pernafasan
dari mulut ke mulut, pengalian udara buatan.
2. ini harus dilakukan pert ama
kali, untuk menjamin tersedianya cukup oksigen dalam darah.
b. Periksa sirkulasi darah,
rasakanlah melalui denyut jantung pada leher sebelah atas disamping jakun.
c. Gunakanlah telapak telunjuk jari
tengan, jangan gunakan ujung jari.
d. Luka pelupuk mata dan perhatikan
pembesaran puil mata.
e. Jika pupil tidak berkontraksi
ketika diberi sinar, ini menunjukkan bahwa otak sudak kekurangan oksigen.
Jika denyut nadi masih ada,
lanjutkan EAR, jika denyut tidak ada, lakukan pertolongan darurat pemompaan ke
rongga jantung. Ini disebut pertolongan gabungan EAR dengan pemompaan.
Pertolongan
Darurat Pemompaan Rongga Jantung
Ada dua cara yng harus dilaksanakan
bersama – sama. Jika pernafasan korban berhenti dan denyut jantung tidak ada.
Metode tersebut adalah :
a. EAR untuk memperbaiki pernafasan
b. EEC ( External Cadiac Compression
) untuk memperbaiki peredaran darah.
6.12.2 Pertolongan Pernafasan
E.A.R.
Lakukan pada korban yang tidak bisa
bernafas tetapi denyut nadinya masih baik. Ada hal penting yang dilakukan untuk
pertolongan ini, yaitu :
a. Tindakan cepat
b. Pembersihan saluran pernafasan
c. Usahakan agar udara tidak bocor.
Prosedur :
a. Bersihkan mulut dari muntahan
atau darah
b. Baringkan korban terlentang
c. Angkat leher dan gerakkan kepala
agar dagu mengarah ke atas
d. Tutup hidung dan memijitnya
e. Ambillah nafas yang dalam
f. Buka mulut lebar-lebar dan
letakkan diatas mulut korban, pastikan bahwa udara tidak bocor
g. Tiup mulutnya keras – keras.
Ingat :
Lihatlah, sementara anda meniup
bahwa dadanya akan naik, ini menunjukkan bahwa udara masuk ke paru –paru. Jika
dada tidak naik berarti saluran pernafasan masih tersumbat bila terjadi
demikian miringkan kepalanya lebih kebelakang dan naikkan dagunya lebih atas,
periksa kembali apakah mulut dan tenggorokannya bersih. Perhatikanlah bahwa
tidak ada udara yang lolos pada pertolongan mulut ke mulut. Jika anda tidak
bisa dengan cara initutuplsh mulutnya dan letakkan mulut anda pada hidungnya,
dan tiup keras-keras.
a. Lepaskan mulutnya dan biarkan
udara keluar dari dada korban. Untuk orang dewasa, lakukan 12 kali tiap menit
yang berarti 2 kali tiupan tiap 15 detik.
b. Ulangi, tiuplah mulut/ hidungnya
keras-keras dan lepaskan sampai korban bernafas sendiri, atau sampai dokter
datang.
c. Putar posisi korban ke
posisi koma, segera setelah ia bernafas, sebab muntahan sering
terjadi pada saat ini. Mutlak mengusahakan bahwa tidak ada yang masuk ke
saluran pernafasan. Jika orban berhenti bernafas lagi, ulani pertolongan
pernafasannya.
Catatan :
Setelah saluran pernafasan lancar,
korban mungkin akan bernafas sendiri.
6.13.2 E.A.R. dan E.C.C.
Kedua cara ini harus dipakai apabila
korban tidak bernafas dan nadinya tidak berdenyut :
a. Lakukan segera EAR seperti yang
sudah dijelaskan
b. Pastikan bahwa korban terlentang
pada permukaan yang keras
c. Tentukan tempat titik penekanan
pada tulang dada
Cara :
1. letakkan kedua ujung jari
telunjuk di atas tulang dada korban.
2. bagi daerah tersebut menjadi dua
bagian atas dan bawah dengan menggunakan kedua ibu jari, sehingga kedua ibu
jari bertemu tepat pada titik tengah tulang dada (lihat gambar).
3. tempat penekan adalah titik
tengah antara ibu jari dan telunjuk bagian bawah.
4. lokasi penekan juga dapat
diperkirakan pada pertemuan tulang dada dengan garis yang menghubungkan kedua
puting susu.
d. Tempatkan salah satu telapak
tangan pada titik tekan tersebut, dengan jari – jari sejajar tulang rusuk.
e. Tindihkan telapak tangan yang
lain di atas telapak tangan yang pertama (seperti terlihat pada gambar ). Ibu
jari dan telunjuk dapat berpegang pada pergelangan tangan yang pertama.
f. Atur tangan tetap lurus, dan
dengan gerakan yang kuat dan sepenuh tenaga tekan daerah tersebut sampai turun
40 – 50 mm.
g. Lepaskan tekanan dan tekan lagi
1. sampai rata-rata 60-80 kali
permenit.
2. hati-hati, harap tidak menekan
tulang rusuk paling bawah. Pastikan bahwa tekanan dilakukan pada arah tegak
lurus ke bawah untuk mencapai efek maksimal.
Pertolongan ini bergantung pula pada
jumlah orang yang menanganinya, satu atau dua orang pada uraian berikut :
Metode pertolongan satu orang :
Hal ini dikenal dengan metode 2 :
15, yang berarti penolongan secara bergantian melakukan tindakan sebagai
berikut :
a. 2 kali tiupan pada paru-paru
sebagai pernafasan buatan (EAR)
b. 15 kali penekanan pada dada (ECC)
Rangkaian tersebut dilakukan penuh 4
kali permenit.
Metode pertolongan 2 orang
Kadang-kadang ini disebut metode
perbandingan 1 : 5
a. Menekan dada 5 kali dalam satu
detik
b. Hentikan satu detik dan saat
berhenti, penolong kedua memberikan satu kali tiupan udara yang ada dalam
paru-paru.
Rata-rata rangkaian tersebut
dilakukan 12 kali permenit. Jika pertolongan ini berlangsung lama, penolong
dapat pindah posisi untuk menghindari kelelahan. Pertolongan harus tetap
dilanjutkan sampai tenaga medis yang ahli datang dan mengganti menangani
korban, atau sampai pernafasan spontan, dan denyut jantung pulih kembali.
Untuk memastikan apakah denyut
jantung telah pulih kembali :
a. Hentikan tekanan pada jantung
b. Periksa denyut nadi
Tanda awal pertolongan berhasil ,
jika mata mulai berkonstraksi ketika disinari, warna kulit bibir dan gusi
kembali normal. Gejala tersebut adalah tanda positif ia akan kembali normal.
Jika denyut jantung belum kembali,
lanjutkan pertolongan. Jika denyut mulai muncul, hentikan penekanan jantung,
tetapi denyutnya diperiksa terus, jika perlu EAR harus dilanjutkan sampai
korban bernafas kembali.
Jangan lupa subscribe channel YouTube "Ali Maskur Nt" untuk mendapatkan informasi2 terbaru, ilmu, hiiburan dll dan untuk mengembangkan karya-karya selanjutnya. Berbagi itu indah.. hhe
Artikel yang sangat bermanfaat
ReplyDeletesalam
Kumpulan Soal SD, SMP, SMA terbaru..
Kumpulan Cerita Wayang
Artikel & Materi
oke
Deleteterimakasih atas informasinya.. bermanfaat untuk para pembaca dan juga menambah wawasan
ReplyDeleteST3Telkom
terimakasih atas informasinya.. bermanfaat untuk para pembaca dan juga menambah wawasan
ReplyDeleteST3Telkom
iya sama-sama. makasih atas kunjungannya..
Deletesiapp. makasih atas kunjungannya..
ReplyDelete